Kanker Serviks Yulia Perez
Julia Perez Mengaku Pernah Nakal
“Saya sudah stop nggak minum obat-obatan, sudah nggak radiasi, kemo juga udah nggak. Dokter juga sudah bilang saya sembuh total,” ucap Jupe gembira saat ditemui di acara press screening film ‘Garuda Superhero’ di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/1/2015) malam. Tercatat lebih dari tiga puluh kali Jupe diradiasi dan beberapa kali menjalani kemoterapi. Ia diklaim sudah sembuh dari kanker serviks stadium 1B.
Julia Perez menganggap, penyakit ini merupakan teguran dari Tuhan yang harus ia lalui.”Saya pernah nakal dan saya nazar, nggak mau melakuan ini itu. Sekarang saya nazar lagi, tapi nggak berani bilang apa isinya,” lanjut Jupe.
Penyebab Kanker Serviks
Bukan pembalut, bukan juga celana dalam yang membuat seseorang terkena kanker serviks, melainkan infeksi dari HPV (Human Pappiloma Virus) terutama tipe 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas 70 persen kejadian kanker serviks. “Jadi, kanker serviks bukanlah suatu penyakit keturunan, namun merupakan penyakit menular seperti layaknya cacar air,” tegas dr. Kristoforus HD, SpPD dalam pemaparannya di suatu seminar di Majelis Taklim Gandaria, Jakarta. Sebanyak 85 % kasus kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual, hanya 1 kali pun dapat menyebabkan seseorang terkena kanker serviks dari partner seksnya. Selain itu, toilet umum yang pernah diduduki oleh penderita kanker serviks, handuk yang tidak bersih pencuciannya, kolam renang dan fasilitas umum lainnya dapat menjadi media penularan HPV. Intinya, HPV menular melalui kontak serviks dengan bahan/ benda yang mengandung virus HPV.
Hati- hati Anak Anda
Prevalensi tertinggi kanker serviks adalah wanita usia 35-45 tahun. Infeksi HPV-nya dimulai 3 – 17 tahun sebelum kanker tersebut terdeteksi. Jadi sekitar usia remajalah saat masuknya infeksi HPV. Jika Anda memiliki putra dan putri yang remaja, Anda benar-benar harus mengawasi dan melindungi mereka dari infeksi HPV karena berdasarkan survey, 63 % remaja Jabodetabek telah melakukan hubungan badan di luar pernikahan. Jika anak kita sudah terkena infeksi HPV, masa depan pun menjadi sangat kabur, terlebih jika HPV tersebut sudah menginvasi masuk ke dalam kanker stadium lanjut.
Deteksi Dini Kanker
Serviks deteksi dini kanker serviks perlu dipahami oleh masyarakat luas, bahwa cara mendeteksi apakah kita aman atau terkena kanker serviks adalah dengan Pap Smear / Thin Prep / IVA test. Tidak mungkin bisa mendeteksi lesi di mulut rahim menggunakan kaca dan tanpa alat medis, karena mulut rahim letaknya di dalam, sekitar 7 – 11 centimeter dari lubang depan vagina. Dan bukan pula dengan USG seperti pemeriksaan rahim, karena kanker leher rahim berbeda dengan kanker rahim dan letak rahim pun berbeda dengan letak leher rahim. Pap smear digunakan untuk mendeteksi kanker leher rahim yang disebabkan oleh HPV. Menurut perkiraan, di Inggris Pap smear mencegah sekitar 700 kematian per tahun.Di Indonesia, kurang dari 7 persen perempuan melakukan pap smear. Seharusnya, orang yang pernah melakukan hubungan, melakukan juga pap smear 1 tahun sekali. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Kanker Serviks Dapat Dicegah
Vaksin HPV bekerja sangat baik. Sebuah studi terbaru oleh CDC menunjukkan bahwa vaksin HPV sangat efektif dalam membantu menurunkan tingkat infeksi virus HPV pada anak remaja perempuan. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV juga menurun setelah pemberian vaksin HPV tersebut. Untuk mendapatkan perlindungan yang baik terhadap jenis yang paling berbahaya dari HPV, maka pemberian vaksin harus diberikan secara rutin tiga kali suntikan selama enam bulan.
Vaksin HPV bekerja secara efektif di dalam tubuh perempuan di semua umur, dengan catatan perempuan tersebut belum pernah terekspos oleh HPV. Jadi pada orang yang belum melakukan hubungan seksual (10-12 tahun), vaksinasi diberikan tanpa didahului skrining, namun pada wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, vaksinasi diberikan setelah pap smear menyatakan bersih dari HPV.
Vaksin HPV memiliki catatan keamanan sangat baik dan tidak haram untuk digunakan. Vaksin ini bukan potongan kuman yang dilemahkan yang disuntikkan ke dalam tubuh kita, melainkan rekombinan genetik HPV, mudahnya dikatakan bahwa ada struktur yang mirip dengan badan sel HPV sehingga saat tubuh kemasukan HPV aslinya, tubuh mampu melawan dengan antibodi yang sudah dimiliki hasil dari vaksinasi.Biaya yang dikeluarkan relatif murah dibandingkan terapi jika terkena kanker serviks, sekali suntik sekitar 750 ribu – 1,2 juta rupiah. Akhir-akhir ini banyak gerakan antivaksin yang menggembar-gemborkan isu supaya tidak melakukan vaksinasi, apalagi dengan perkembangan sosial media yang gencar menyebarkan berita. Terkadang kita bingung mana informasi yang benar dan palsu. Oleh karena itu sebaiknya dengan bijaksana dan akal yang sudah Tuhan berikan, kita memilih sumber informasi terpercaya sebelum melakukan penelusuran di internet. Pilihlah jurnal-jurnal kedokteran yang sudah mendapat approval dari lembaga negara, seperti CDC, Elsevier, NEJM, bukan berupa blog atau pendapat ahli yang belum tentu ahli.
Penyembuhan Kanker Serviks
Pada dasarnya, jika sudah terkena kanker serviks, pengobatan dilakukan dengan cara operasi, sinar (radioterapi) dan kemoterapi. Biaya untuk terapi ini mahal, hingga Jupe harus kehilangan mobil mewah dan rumahnya demi sembuhnya penyakit ini. Jika diketahui lebih dini, stadium kanker rendah, kemungkinan kesintasan lebih besar. Seperti Jupe yang dikatakan dokternya telah selesai terapi dan dinyatakan kankernya bersih dari tubuhnya, namun tetap dia harus melakukan tes lanjutan berkala termasuk pemeriksaan vagina dan leher rahim jika belum diangkat semuanya. Pemeriksaan lanjut selalu dilakukan untuk mencegah kembuhnya kanker serviks, biasanya kanker bisa kambuh sekitar 18 bulan setelah terapi selesai. Disarankan tetap melakukan pemeriksaan setiap 4 bulan selama 2 tahun pertama, kemudian tiap 6- 12 bulan untuk 3 tahun ke depannya. Kita doakan bersama semoga Jupe benar 100 persen sembuh dan kankernya tidak kembali. Dan bagi yang belum terkena infeksi HPV, cegah dengan vaksinasi dan gaya hidup sehat.
Comments
Post a Comment